English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : YBG

Minggu, 22 Desember 2013

KETAATAN KEPADA ALLOH AKAN MENENTRAMKAN JIWA DAN RAGA


1.      Pentinngnya menautkan hati hanya kepada Alloh
Hikmah tauhid yang tersirat pada pembehasan sebelumnya ialah hati tidak akan tenang, tentramm, dan damai kecuali dengan tersambung dan sampai kepada Alloh. Kecintaan dan keinginan terhadap sesama makhluk tidak boleh ditunjukan kepada dzatnya. Karena, tidak ada yang boleh diinginkan dan dicintai karena dzatnya kecuali Alloh, dan segala sesuatu pasti akann berpulang kepadaNya. Mustahil jiga segala sesuatu berakhir kepada dua dzat berbeda, sebagaimana mustahilnya penciptaan makhluk oleh dua dzat berbeda.
Maka itu, siapa saja yang kecintaan, keinginan, kehendak, dan ketaatannya ditunjukan kepada selain Alloh, niscaya semua itu akan sia-sia dan lenyap begitu saja, bahkan orang tersebut akan ditinggalkan oleh sesuatu yang paling dibutuhkannya. Sebaliknya, siapa saja yang cinta, harapan, dan kecemasannya hanya ditunjukan kepada Alloh, niscaya ia akan mendapatkan keuntungan abadi berupa kenikmatan , kelezatan, kebahagiaan, dan keberkahan dari Nya.
2.      Aturan di balik perintah dan musibah
Seorang hamba Allah tidak akan terlepas dari perintah dan musibah dariNya. Ia membutuhkan, bahkan sangat membutuhkan, pertolonganNya ketika menerima perintah sedangkan ketika menerima musibah, ia membutuhkan uluran kasih sayangNya. Kasih sayang yang ia dapatkan ketika ditimpa musibah sebanding dengan kadar perintah Allah yang dikerjakannya. Jika ia melaksanakan perintah itu secara sempurna, lahir dan batin, niscaya ia akan mendapatkan kasih sayang secara lahir dan batin. Akan tetapi, jika perintah itu dilaksanakan dalam bentuk lahirnya saja, tanpa mencangkup hakikatnya, niscaya ia hanya akan memperoleh kasih sayang secara lahiriah, namun seddikit sekali kasih sayang secara batin yang diraihnya.
3.      Kasih sayang secara batin
Apabila anda bertanya : “seperti apakah kaih sayang secar batin yang diperoleh hamba ketika ditimpa musibah?” maka kami jelaskan sebagai berikut. Kasih sayang secara batin adalah sesuatu yang akan menciptakan ketenangan dan kedamaian, serta menghilangkan keresahan, kegundahan, dan keluh kesah dari hati hamba ketika tertimpa musibah.
Pada kondisi demikian, seorang hamba akan merendahkan diri di hadapan Rabbnya dengan penuh rasa hina, memandangNya dengan hatinya, dan bersimpuh kepadaNya dengan segenap jiwanya. Pengakuann terhadap kasih sayang Allah telah menyibukan dirinya dari kepedihan deritanya. Keyakinannya tentang takdir Allah membuatnya tidak merasakan lagi pahit musibahnya. Ia pun menyadari kalau dirinya semata-mata seorang hamba yang-suka atau tidak suka- mesti menjalani takdir Rabbnya. Jika ridha akan hal itu, niscaya ia akan endapatkan keridhaanNya. Namun, jika ia tidak ridha, maka kemurkaanNyalah yang akan diperolehnya.
Kasih sayang secara batin ini merupakan buah dari mu’amalah bathiniyah (keshalihan batin yang disebutkan sebelumnya). Semakin shalih batinnya, semakin bertambah kasih sayang secara batin yangdiperolehnya. Sebaliknya, semakin berkurang keshalihan batinnya, maka semakin berkurang kasih sayang secara batin yang diraihnya.
Download e-book nya disini

0 komentar:

Posting Komentar