English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : YBG

Sabtu, 29 Januari 2011

Letak Strategis dan Suku-suku di Jazirah Arab

Letak dan penduduk

Jazirah Arabiyah terletak disebelah barat daya dari benua Asia, dari arah barat berbatasan dengan laut merah, dan dari arah timur berbatasab dengan teluk Arab dan teluk 'Umman, dan dari arah selatan berbatasan dengan samudera Hindia dan laut Arab, dan dari arah utara berbatasan dengan sebagian wilayah Syam dan Irak.

Dia adalah daratan yang luas, panjangnya dari utara sampai selatan diperkirakan lebih dari 1000 Km. Adapun lebarnya dari timur sampai barat, maka diperkirakan lebih dari 1500 Km. Dan di Jazirah Arabiyah tidak ada sungai-sungai, sebagian besar darinya adalah padang pasir dimana kehidupan tergantung pada air hujan. dan hujan pun jarang sekali terjadi kecuali di sebelah selatan yang terkadang turun hujan.

Bangsa Arab telah menempati daerah jazirah sejak zaman dahulu, dan diantara mereka ada yang telah punah dan dikenal dengan Arab kuno, seperti kaum 'Aad yang merupakan kaum Nabi Huud 'Alaihis salaamu, dan kaum Tsamud yang merupakan kaum dari Nabi Sholeh 'Alaihis salaam.
Adapun bangsa Arab yang masih tersisa, maka mereka terbagi menjadi dua bagian yang besar :
1. Bangsa Arab Qohthooniyah
2. Bangsa Arab 'Adnaaniyah

Bangsa Arab Qohthooniyah atau bangsa Arab selatan mereka adalah bangsa Arab yang dikembalikan asalnya kepada arabnya Ibnu Qohthoon. Dan negeri asal mereka adalah Yaman, dari sanalah mereka berkembang hingga menjadi beberapa kabilah dan marga, yang terkenal darinya ada dua kabilah, yaitu :
1. Himyar, diantara marganya adalah Za'id, Al-Jumhur, Qudho'ah, dan Sakasik
2. Kahlan, diantara marganya adalah Azd, Kindah, Hamadan, Anmar, Thoyyi', Lakhm, Aus, Madzhaj, Khazraj dan anak cucu dari Jafnah.

Anak-anak kabilah (marga) Kahlan banyak yang hijrah dari Yaman, lalu menyebar di berbagai penjuru Jazirah. Kepergian mereka diakibatkan adanya banjir besar saat mereka mengalami gagal dalam berdagang akibat tekanan dari bangsa Romawi dan dikuasainya jalur perdagangan laut, serta ada yang menyebutkan banhwa hijrahnya mereka dikarenakan adanya perselisihan dan persaingan antara marga Kahlan dan marga Himyar. kemudian kabilah-kabilah mereka terpecah dan mereka hijrah/ berpindah ke dataran-dataran lain yang banyak di Jazirah Arabiyah. Dan diantara marga Kahlan yang berhijrah dari Yaman terbagi menjadi 4 :
1. Azd, mereka meninggalkan Yaman setelah mengikuti pendapat pemuka dan sesepuh mereka, Imran bin Amr Muzaiqiya'. Mereka berpindah-pindah di negeri Yaman dan mengirim pemandu , lalu menempuh arah utara dan timur.
Tsa'labah bin Amr dari al-Azd pindah menuju Hijaz, lalu menetap diantara dua tempat yang bernama Tsa'labiyah dan Dzi Qar. Setelah anaknya dewasa dan kekuasaannya menguat, dia beranjak menuju Madinah, menetap dan bertempat tinggal di sana.Diantara anak keturunan Tsa'labah ini adalah Aus dan Khazraj, yaitu dua orang anak dari Haritsah bin Tsa'labah.
Diantara keturunan mereka tersebut ada yang berpindah dan menetap di kawasan Hijaz, yaitu Hartsah bin Amr (dialah Khuza'ah) dan anak keturunannya, hingga kemudian singgah di Marr Azh-Zhahran, lalu menguasai tanah suci dan mendiami Makkah serta mengekstradisi penduduk aslinya, suku-suku Jurhum.
Sedangkan Imran bin Amr, dia singgah di Omman lalu menetap di sana bersama anak-anak keturunannya, yaitu Azd Omman. kabilah-kabilah lainnya, yaitu kabilah Nashr bin al-Azd menetap di Tuhamah. Mereka lebih dikanal dengan nama Azd Syannuah.
Adapun Jafnah bin Amr, ia berangkat menuju wilayah Syam dan menetap di sana bersama anak keturunannya. Dialah bapak para raja al-Ghassasinah. kata 'al-Ghassasinah' tersebut merupakan nama sumber mata air di Hijaz yang dikenal dengan nama Ghassan. Sebelum pindah ke wilayah Syam, mereka pernah singgah di sana terlebih dahulu.
Adapun bangsa Arab 'Adnaaniyah , mereka adalah keturunan Nabiyulloh Ismaa'iil 'Alaihis salaam dan istrinya. dan mereka menjadikan daerah Hijaz dan Tihaamah dan sekitarnya dari daerah utara sebagai negeri mereka. Dan kabilah-kabilah yang paling terkenal dari 'Adnaaniyah ada dua kabilah, yaitu Quraisy dan Tamiim.

2. Lakhm dan Judzam, mereka pindah ke bagian timur dan utara. di kalangan Lakhm ini terdapat seorang yang bernama Nashr bin Rabi'ah. Dia adalah bapak para raja al-Manadzirah di Hirah.
3. Bani Thayyi', setelah perjalananyang dilakukan oleh Azd, mereka pindah ke arah utara hingga di kawah dua bukit Aja dan Salma. Dan akhirnya tinggal di sana sehingga kedua gunung tersebut dikenak dengan nama dua gunung Thayyi'.
4. Kindah, mereka singgah di Bahrain, kemudian mereka terpaksa pindah dan singgah di Hadhramaut. Sepertinya mereka mengalami cobaan yang sama seperti ketika di Bahrain. Kemudian mereka mampir di Najd. Di sana, mereka membentuk pemerintahan besar dan diperhitungkan namun pemerintahan itu demikian tumbang tanpa meninggalkan bekas sedikit pun. Ada lagi satu kabilah dari Himyar yaitu Qudha'ah, terlepas dari masih diperselisihkan penisbatannya kepada Himyar, yang meninggalkan Yaman dan bermukim di daerah pedalaman as-Samawah yang terletak di pinggiran Irak.

Adapun Arab 'Adnaaniyah, nenek moyang mereka yang tertua adalah Nabi Ibrahim 'alaihi sallam, yang berasal dari negeri Irak, dari sebuah kota yang disebut Ar. Kota ini terletak ditepi sungai Eufrat, berdekatan dengan Kufah. Sebagaimana yang telah di ketahui, Ibrahim telah berhijrah dari sana menuju Haran dan Hirran, setelah itu menuju ke Palestina kemudian beliau jadikan sebagai markas dakwah beliau. Beliau banyak melakukan perjalanan ke pelosok negeri ini dan selainnya. Beliau pernah sekali mengunjungi Mesir, Kala itu Fir'aun (sebutan bagi penguasa Mesir atau sering juga disebut Ramses) berupaya untuk memperdaya dan berniat buruk terhadap istri nabi Ibrahim yaitu Sarah. Namun Alloh membalas tipu dayanya dan menjadikan tipu daya tersebut berbalik padanya. Maka, tersadarlah Fir'aun betapa dekatnya hubungan Sarah dengan Alloh hingga akhirnya ia jadikan anaknya (Hajar) sebagai abdi sarah. Hal itu ia lakukan sebagai pengakuannya terhadapan keutamaan Sarah, kemudian Hajar dikawinkan oleh Sarah dengan Ibrahim, dikarenakan Sarah sampai saat itu tidak memberikan keturunan. Ibrahim kembali ke Palestina, sementara dari hasil pernikahan barunya dengan Hajar tersebut Alloh mnganugrahkannya anak bernama Ismail. Sarah terbakar api cemburu karenanya sehingga memaksa Ibrahim untuk mengasingkan Hajar dan putranya yang masih kecil.
Maka beliau membawa keduanya ke Hijaz dan menempatkan mereka berdua di suatu lembah yang gersang dan tandus di sisi Baitul haram yang saat itu hanyalah tanah tinggi berupa gundukan-gundukan yang bilamana air bah datang, ia akan mengalir di sisi kanan dan sisi kirinya. Beliau menempatkan keduanya di dalam tenda ( diatas mata air zamzam bagian atas masjid haram sekarang). Pada saat itu tak ada seorang pun yang tinggal di Makkah dan tidak ada pulamata air. Beliau meletakan di dekat mereka berdua kantung kulit yang berisi kurma, dan wadah air. Setelah itu beliau kembali lagi ke Palestina. Berselang beberapa hari , bekal dan air pun habis, sementara di tempat itu tidak ada mata air yang mengalir. Ketika itu lah mata air zamzam memancar berkat karunia Alloh, sehingga bisa menjadi sumber penghidupan mereka berdua hingga beberapa waktu tertentu. Kisah mengenai hal ini akan dan seterusnya akan di lanjutkan di post yang akan datang.

0 komentar:

Posting Komentar